- Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. Meskipun menggunakan peralatan makan, tangan harus tetap bersih.
- Makan dalam posisi duduk –tidak
sambil jalan-jalan atau berlarian. Hindari pula mebiarkan anak bermain
saat makan, bermain dengan makanannya atau menyambi makan dengan
aktivitas lain seperti menonton televisi. Anak tidak dapat konsentrasi
terhadap makanannya, alhasil ia cenderung tidak menghabiskan makanan.
Duduk dengan posisi tegak lurus, bukan membungkuk atau kaki selonjoran.
Saat duduk di kursi makannya, pastikan kursi si kecil tidak terlalu
rendah dari meja makan, sehingga tidak mengganggu aktivitas makan. Bila
perlu gunakan high chair. Posisi lengan boleh ditumpu di atas meja,
namun jangan biarkan siku ikut ‘duduk’ di meja makan.
- Berdoa sebelum
dan sesudah makan. Anak perlu memahami bahwa makanan yang ada di
depannya adalah rejeki dari Tuhan. Maka ia sepatutnya menghabiskan
makanan yang ia ambil.
- Tepat dan benar menggunakan peralatan makan.
Sendok dan garpu digunakan sebagaimana fungsinya. Begitu juga bila
memakai sumpit dan pisau –sediakan yang khusus untuk anak-anak dan
ajarkan penggunaannya dengan benar. Gunakan serbet bila ingin
membersihkan mulut. Serbet hanya diperlakukan untuk mengelap mulut,
bukan hidung atau tangan.
- Mulailah makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan. Kenalkan juga aturan bahwa orang yang lebih tua dipersilahkan terlebih dahulu untuk mengambil makanan.
- Makan dengan mulut tertutup dan
tidak mengisi penuh mulutnya. Ia bisa tersedak atau malah tidak
berselera makan. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Makan
terburu-buru bisa membuat anak tersedak, selain terlihat tidak sopan
karena seperti anak yang sangat kelaparan. Perbolehkan ia menyuap usai
makanan yang ada di dalam mulutnya habis.
- Ucapkan kata “terima kasih”
setiap si kecil diberi atau diambilkan makanan oleh orang lain, kata
“tolong” saat ia meminta diambilkan sesuatu, kata “maaf” bila ia tidak
sengaja menjatuhkan atau menumpahkan makanan. Alangkah lebih baik jika
si kecil mengucapkan “terima kasih” kepada orang yang sudah memasak
makanan untuknya.
- Hindari berkomentar negatif tentang makanan
yang sudah dihidangkan, seperti, “Makanannya tidak enak. Aku tidak
suka!” Lebih baik bila anak diajarkan untuk bilang, “Apakah ada makanan
yang lain, bunda? Aku tidak terlalu suka. “
- Ambil makanan sesuai dengan porsinya.
Katakan padanya bahwa ia boleh tambah makanan jika ia merasa kurang.
Ajarkan juga bertanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambilnya.
Jika ingin mengambil makanan, hindari bila tangan harus melewati piring
orang lain, apalagi sampai tubuh si kecil ada di atas piring orang
tersebut. Ajarkan ia untuk meminta tolong diambilkan oleh orang lain
saja.
- Tutup mulut dan katakan “maaf” bila bersendawa.
Hindari melarang si kecil untuk bersendawa karena ia bisa muntah. Makan
dengan rapi. Hati-hati dan lakukan secara perlahan ketika mengambil
atau mengaduk makanan. Jangan sampai makanan tercecer di atas meja.
Makan dengan tangan. Anggapan
bahwa makan dengan tangan adalah kurang sopan tidak sepenuhnya benar.
Ada manfaat yang bisa diperoleh anak, yaitu melatih kemampuan motorik
halusnya dan belajar mengenal tekstur makanan. Lagipula, tidak semua
makanan harus di makan dengan sendok, garpu atau sumpit –misalnya makan
roti, hamburger, kentang goreng atau ayam goreng. Dan lagi, dalam budaya
Indonesia, makan dengan tangan bukanlah hal tabu –bahkan merupakan hal
baik dan kebiasaan yang dipujikan. Dari segi etika makan, selama posisi
tubuh saat makan benar, perilaku makan sopan dan makan tidak berantakan,
sah-sah saja
-
0 komentar:
Posting Komentar